PENALARAN
DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
Dalam suatu penalaran harus didasari oleh
logika dalam membuat suatu karya ilmiah yang sesuai dengan fakta dan bukti yang
otentik sehingga dihasilkan suatu data yang dapat di pertanggung jawabkan
sehingga dapat mendapat kesimpulan yang akurat dalam karya ilmiah yang akan
dihasilkan.
Penalaran
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses
inilah yang disebut menalar.
a. Aspek keterkaitan
adalah hubungan antarbagian yang satu dengan yang lain dalam suatu karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang masalah ,rumusan masalah,tujuan dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan dan harus berkaitan juga dengan kesimpulan.
b. Aspek urutan
Aspek urutan adalah pola urutan yang harus didahulukan/ditampilkan kemudian dari umum ke khusus. Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu.Pada bagian Pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan teori merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan dipaparkan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah
c. Aspek argumentasi
Sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat/temuan-temuan dalam analisis harus memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
d. Aspek teknik penyusunan
Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan secara konsisten, dan teknik ini bersifat baku dan universal.
e. Aspek bahasa
Karangan ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis. Beberapa ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif, sebisa mungkin menghindari kata ganti diri (saya, kami, kita), susunan kalimat efektif/hindari kalimat-kalimat dengan klausa-klausa yang panjang.
syarat-syarat
kebenaran dalam penalaran
Jika
seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan
kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat-syarat dalam menalar dapat
dipenuhi.
•
Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan
sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
•
Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi
semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar
secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang
tepat, diturunkan dari aturan-aturan berpikir yang tepat sedangkan material
berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Penalaran
Ilmiah
Ciri
penalaran sebagai kegiatan berpikir adalah logika, kegiatan berpikir dengan
pola tertentu dan analitik. Kemampuan penalaran merupakan kelebihan yang
dimiliki manusia dibandingkan dengan binatang, padahal keduanya sama mempunyai
otak. Dalam rangka bertahan hidup, apabila terjadi sebuah kegagalan maka akan
mencari solusi untuk berhasil. Bahkan setelah menemukan solusi, mereka biasanya
memiliki keinginan untuk melakukan inovasi agar mendapat hasil yang lebih baik.
Penalarn ini biasa disebut penalaran ilmiah yang digunakan untuk meningkatkan
mutu ilmu dan / atau teknologi. Dalam rangka meningkatkan mutu, dibutuhkan
beberapa saran, yakni :
- Bahasa ilmiah, yaitu kalimat berita yang merupakan suatu pernyataan atau pendapat-pendapat.
- Bahasa logika dan matematika, dua pengetahuan ini saling berhubungan erat, keduanya sebagai sarana berpikir deduktif. Baik logika maupun matematika lebih mementingkan bentuk logis setiap pertanyaan dan mempunyai sifat yang jelas.
- Logika dan statistika, kedua hal ini mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif untuk konsep yang berlaku umum.
Penulisan
Ilmiah
Penulisan
ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Penulisan ilmiah juga
merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan atau informasi yang
berasal dari data primer dan / atau sekunder, serta disajikan untuk tujuan dan
sasaran tertentu. Hasil penulisan ilmiah adalah karya ilmiah, bentuknya dapat
berupa buku, artikel, skripsi, tesis, desertasi, atau laporan ilmiah.
Ciri-ciri penulisan ilmiah
Ciri-ciri dari penulisan ilmiah antara lain adalah:
1) Isi mencerminkan hakikat ilmu pengetahuan atau objek ilmu tertentu.
2) Mengandung teori atau kerangka berpikir.
3) Terdapat metode analisis (cara mencari dan menemukan kebenaran).
4) Mengandung penalaran.
Tipe-tipe Tulisan Ilmiah
Menurut Jonathan Sarwono, (2010 : 11), pada umumnya, tulisan ilmiah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tu;lisan ilmiah populer dan tulisan ilmiah murni.
1) Ciri-ciri dan karakteristik tulisan ilmiah populer, antara lain:
(a) Adanya pesan yang dipergunakan untuk menarik perhatian pembaca, yang dapat juga dikatakan persuasif. Hal ini disebabkan karena pada umumnya pembaca yang ditargetkan ialah umum atau bukan spesialis di bidang ahli mengenai topik bahasan yang ditulis.
(b) Isi tulisan diusahakan untuk memikat pembaca agar yang bersangkutan tetap terus membaca tulisan tersebut sampai selesai.
(c) Penulisan melakukan kontekstualisasi data hasil riset ke dalam tulisan tersebut sehingga data dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca umum.
(d) Bahasa yang dipergunakan bersifat umum dan tidak menggunakan terminologi khusus yang hanya dipahami oleh ilmuwan atau kelompok tertentu.
(e) Biasanya struktur kalimat yang dipergunakan ialah kalimat aktif.
(f) Gaya penulisan tidak baku.
(g) Umumnya, informasi dipaparkan dalam bentuk narasi.
(h) Uraian dipaparkan ke dalam bentuk umum yang dapat menarik, baik aspek intelektual pembaca maupun menyentuh emosi pembaca yang bersangkutan.
(i) Secara implisit, kadang mengandung pesan tertentu berupa keinginan penulis agar pembaca melakukan tindakan tertentu.
2) Ciri-ciri dan karakteristik tulisan ilmiah murni, antara lain:
(a) Penulis berusaha memaparkan data apa adanya secara objektif.
(b) Temuan kajian ditulis dalam bentuk sistematis, terstruktur, dan baku.
(c) Penulis banyak menggunakan bahasa dan terminologi khusus atau disebut “jargon ilmiah”
yang hanya dapat dipahami oleh ilmuwan yang sama bidang ilmunya dengan pokok bahasan yang ditulis.
(d) Umumnya, menggunakan struktur kalimat pasif.
(e) Gaya penulisan yang dipakai bersifat baku.
(f) Tulisan digunakan untuk mendapatkan informasi dalam bentuk khusus yang hanya digunakan untuk menarik kemampuan intelektual pembaca.
(g) Tulisan bersifat bebas dari opini penulis.
(h) Terdapat jarak antara penulis dengan hal-hal yang dikaj
Konsep
penalaran ilmiah dalam kaitannya dengan penulisan ilmiah
Dalam
penulisan ilmiah terdapat beberapa proses, diantaranya adalah pengamatan,
peninjauan atau penelitian, disusun menurut metode tertentu. Sebuah hasil
penulisan ilmiah harus memenuhi tiga syarat:
- Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
- Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah.
- Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
Untuk
itu diperlukan suatu kemampuan penalaran yang logis dan mengesampingkan unsur
emosi, sentimen pribadi atau sentimen kelompok.
Dari
pengertian tersebut dapat diketahui bahwa penalaran menjadi bagian penting dalam
proses melahirkan sebuah karya ilmiah. Oleh karena itu, dalam menyusun karya
ilmiah metode berpikir keilmuan yang menggabungkan cara berpikir/penalaran
induktif dan deduktif, sama sekali tidak dapat ditinggalkan.
Metode
berpikir keilmuan sendiri selalu ditandai dengan adanya:
1.
Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan
2.
Dukungan fakta empirik
3.
Analisis kajia yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta
empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar